Al-Qur'an Hadits
Semester 1
Semester 1
- Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber hukum islam yang pertama. Sebagai sumber hokum yang pertama dan pedoman hiduo manusia, Al-Qur’an memiliki beberapa keistimewaan dan kelebihan dibanding kitab-kitab suci lainnya, diantaranya:
- Al-Qur’an memuat kalam-kalam Allah yang menjadi peoman hidup manusia sepanjang masa.
- Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan sehingga seluruh fenomena yang terjadi di alam semesta tidak akan pernah berlawanan dengan apa yang Allah swt, ciptakan.
- Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sulit bagi siapa pun untuk memahaminya dan tidak sulit pula mengamalkannya, jika disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat.
- Nama-Nama Al-Qur’an
- Al-Qur’an
- Al-Kitab
- Al-Huda
- Rahmah
- Nur
- Ruh
- Syifa’
- Al-Haq
- Bayan
- Mauizhoh
- Dzikr
- Naba’
- Fungsi Al-Qur’an
- pedoman hidup manusia
Pada zaman Rasulullah saw. Semua persoalan dapat di selesaikan langsung. Jika ada persoalan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu. Setelah Rasulullah tiada, manusia perlu pedoman agar kehidupan terarah. Wahyu-wahyu Allah yang di himpun dalam sebuah kitab yang bernama Al-Qur’an tersebut menjadi pedoman yang lengkap bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah swt, _aka d manusia, dadengan alam lingkungannya. Di dalam Al-Qur’an, terdapat penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Firman Allah dalam Surah Al-Jasiyah ayat 20:
هَذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya: “(Al-Qur’an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini” (Q.S Al-Jasiyah 20)
- Sebagai pembenar kitab-kitab terdahulu
Artinya: “dia menurunkan kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil”.(Q.S Ali ‘Imran 3).
- Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan
Artinya : Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.
- Sebagai sumber pokok ajaran islam
Allah berfirman dalam Surah Yunus ayat 37 :
Artinya : “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.”
- Pengertian Hadits
Pengertian sunnah inilah yang identik dengan hadits. Meskipun beberapa ulama’ membedakan bahwa hadits adalah segala sesuatu yang dinukil dari Rosulullah saw, sedangkan sunnah adalah amalan-amalan yang dilakukan Rosulullah saw dan para sahabatnya yaitu kehidupan yang hidup dimasa beliau.
Hadits sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Setiap ummat islam wajib mengakui dan mengikuti petunjuk yang ada dalam hadits. Mengikuti hadits Rasulullah saw berarti menaati Allah dan rosul-Nya. Firman Allah swt :
Artinya: “….apa yang di berikan rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (Q.S Al-Hasyr 7)
Ayat tersebut memberi petunjuk secara umun yakni semua perintah dan larangan yang berasal dari Nabi Muhammad saw. Wajib di patuhi oleh orang-orang yang beriman. Dengan demikian ayat ini mempertegas posisi hadits sebagai sumber ajaran islam. Oleh karena itu kewajiban patuh kepada Rasulullah saw, merupakan penerapan keimanan seseorang. Firman Allah swt :
Artinya: “Barang siapa yang mengikuti Rasul maka sesungguhnya ia telah menaati Allah…..”. (Q.S An-Nisa’ 80)
Taat kepada Allah swt dan Rasulullah saw akan selalu mendapat petunjuk dari Allah swt. Rasulullah saw bersabda :
قل رسول ا لله صلي عليه وسلم : تركت فيكم ا مرين لن تضلوا ابداماان تمسكتم بهما كتا ب ا لله وسنة رسوله (رواه مسلم)
Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Aku tinggalkan dua perkara untukmu sekalian, dan kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian selalu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnah rosul-Nya.” (H.R. Muslim)
- Fungsi Hadits
Fungsi hadits Nabi Muhammad saw sebagai bayan adalah untuk menjelaskan isi kandungan Al-Qur’an. Dalam kedudukannya sebagai bayan (penjelas) Al-Qur’an, hadits memiliki fungsi sebagai berikut:
- Menguatkan dan menjelaskan hukum-hukum yang tersebut dalam Al-Qur’an yang di kenal dengan istilah fungsi ta’kid, yaitu memperkuat sesuatu yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an.
- Memberikan penjelasan (bayan) terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an dalam hal :
- Menjelaskan arti yang masih _ocial_tau ijmal seperti kata salat, karena dapat saja salat itu berarti do’a sebagaimana dipakai secara umum pada waktu itu. Kemudian Nabi saw, melakukan serangkaian perbuatan yang terdiri dari ucapan dan perbuatan dalam rangka menjelaskan apa yang dimaksud salat pada ayat tersebut.
- Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara garis besar misalnya, menentukan waktu-waktu salat yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
- Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum, misalnya hak kewarisan anak laki-laki dan anak perempuan.
- Menetapkan sesuatu hukum dalam hadits yang secara jelas tidak ada dalam Al-Qur’an
Jangan lupa tersenyum ...
Semangat belajarnya 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar